Sabtu, 10 Agustus 2013

Bau Yang Sama

Gue masih kesel sama dekrit mengenai hak gue untuk boker. Gue sih ngerti gara-gara itu semua hewan yang masuk pada mati semua, namun gue ngak membunuh manusia juga. Tapi, gue masih bersyukur karena, mama gue ngak ngelaporin gue ke mentri perlindungan hewan. Kalau gue dilaporin bisa-bisa di cagar alam/kebun binatang ditambah peraturan baru yaitu: dilarang membawa Rangga Adi Pratama.
Tapi, gue sadar diri kalau kentut gue ini memiliki bau yang seperti campuran antara zat Zi(zigong), Ba(bangke) dan Sa(Sampah).
Bahkan, Gue pernah mebunuh seekor hewan karena gue kentut sembarangan.

Saat gue kelas 3 SMP, itu pas malam hari, tenang, sejuk, dan gelap karena matahari udah terbenam. Gue sedang makan malam dengan meriah karena hari itu gue sekeluarga sedang sukuran kamar baru gue, semuanya memakan makanan dengan lahapnya sampe lupa apa fungsi sendok dan garpu yang disediakan.
Saat acara makan selesai, ruang makan yang tadinya rapi dan bersih seketika berubah jadi ruang pembuangan sampah. Semuanya acak-acakan. Ada tumpukan piring, gas-gas kentut yang saling beroksidasi dengan baik, saos-saos menempel di dinding dan langit-langit, ade gue nempel di dinding, dll.
Memang yang namanya makanan bisa membuat semua liar, apalagi dengan keadaan saat perut sudah tidak diisi selama 3 hari.

Gue merasa ngantuk. Ngantuk banget. Gue langsung pergi ke atas, menuju kamar gue dan berbaring. Gue ngak peduli sama aturan mama gue yang melarang gue tidur sebelum 1 jam setelah makan. Lagipula, salah sendiri ngak membius gue saat acar makan-makan. Harusnya gue itu diiket di tiang dan diberi tali aliran listrik di sekitar gue supaya gue ngak makan.
Tapi, apa boleh buat? Sudah terjadi ya terjadilah.....
Gue mulai berbering santai, berusaha untuk relax dan 'pret' gue kentut. 'Pretpretpretpretpiyuuuuuboom.' Gue kentut dengan nikmatnya. Gue menikmati sensasi, harmonisasi dan improvisasi kentut gue yang terus keluar dengan suara falsetonya yang diiringi ketukan 4/4.

Saat gue terbangun. gue merasa hal yang aneh terjadi. Seluruh kamar gue jadi bau ! Apakah ini pertanda kalau gue akan bermutasi menjadi manusia supranatural yang memiliki kekuatan kentut nuklir? Apa gue mendapatkan sebuah karma karena gue sering kentut sembarangan? Lah, kan ngak ada rambu "Dilarang kentut disini"kan? Berarti sah-sah aja kalau gue mau kentut bahkan lanjutannya kalau gue cukup berani itu juga.
Keadaan kamar ini membuat gue sadar akan sesuatu yang gue anggap remeh selama ini. Ternyata kentut gue bau juga ya? Gue liat dilantai juga banyak mayat nyamuk, padahal gue ngak pasang obat nyamuk sedikitpun. Karena gue tidak mau terkena TBC dini, gue langsung mengeluarkan parfum gue dari laci gue dan langsung menyemprotkannya. Setelah beberapa semprotan, gue sudah mulai lega, walaupun parfum gue tinggal 1/4 lagi tapi yang penting paru-paru gue selamat. Namun, baunya kembali lagi! Ini merupakan misteri? Apa ada misteri seperti ini? gue langsung keluar menuju warnet untuk mencari informasi ini.

gue depresi, ternyata Mbah Goggle aja jawabnya 'Noh tanya si Yahoo.' Pas gue tanya Yahoo hasilnya malah'Noh tanya si Google.' Buset, kenapa jadi oper-operan gini ya? Saat gue upulang, gue liat mama gue lagi duduk sambil pake masker. 'Mama lagi apa? Kok pake masker?' Tanya gue.
'Mama abis dari kamar kamu, baunya kaya kandang sapi abis operasi cesar.'
'Oh, terus mama gimana?'
'Udah mama semprotin pengharum ruangan sampai 5 botol pake jatah jajan kamu, tapi ngak berhasil.'
Gue mulai kesel. Bukan gara-gara kamar gue, tapi DUIT GUE!!!!
Apa gue harus panggil mantri aja biar kamar gue kembali seperti sediakala? Tapi kayanya bakal aneh kalau gue panggil mantri apalagi, manggil mantri itu ribet! Belum DPnya, belum sesajennya, belum jigong dari semburannya, belum siramannya, belum kecelakaannya kalau si mantri diperkosa sama penunggunya. Rese banget nih.

Setelah seminggu lamanya gue tidur di kamar tidur berkentut gue, gue jadi biasa dengan kamar gue, kadang gue makan disana, tidur disana, minum disana, ngomong sendiri disana, panjat pinang bersana, main Barbie bersama, dll.
Namun, nenek gue menemukan sumber bau itu. Ternyata bau itu bukan disebabkan oleh kentut gue, tapi adanya bangke tikus di kamar gue! Buset! Ternyata kentut gue baunya sama kaya bau bangke tikus ya.
Tapi, gue merasa berdosa pada tikus itu, dia harus mati dengan cara yang sangat mengenaskan dan tidak terhormat: Dikentutin gue sampai mati.
Gue takut kalau berita kematian ini sampai TV nasional atau TV tikus. Bisa-bisa gue dituntut eksekusi dikentutin sampai mati lagi.
Kentut gue memang benar-benar luar biasa.
Luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar